Aktivitas Seru saat Musim Panas di Jepang

Musim Panas di Jepang

Musim panas pada kebanyakan daerah di Jepang memang sangat panas dan lembab tanpa henti, namun juga musim ini penuh akan festival-festival terkenal, tarian kebudayaan massal, hiking, dan menikmati bir dingin di rooftop. Jika Anda bepergian ke Jepang di antara bulan Juni dan September, bawalah kipas dan nikmati pengalaman musim panas disini.

Festival dan Kembang Api

Sulit rasanya jika anda pergi ke Jepang saat musim panas dan tidak menemukan matsuri (festival) atau sejenisnya selama disini. Seluruh kota di negri ini, dibanjiri oleh parade, semua orang mengenakan yukata (kimono berbahan katun), berbagai macam jajanan makanan memadati jalan, pementasan kembang api, serta melimpahnya sake dan bir.

Diantara yang paling terkenal memeriahkan acara musim panas adalah Gion Matsuri di Kyoto berlangsung penuh selama bulan Juli, Tenjin Matsuri di Osaka pada 24 dan 25 Juli. Pada Honshu bagian utara, dari tanggal 3 sampai 6 Agustus merayakan Akita Kanto Matsuri yaitu membawa tiang bambu panjang dengan banyak lampion terikat di atasnya. Di bagian Miyajima, ada sebuah perayaan yang sudah berabad-abad lamanya yaitu perayaan musik tradisional di atas perahu pada tanggal 1 Agustus, dikenal dengan Kangensai. Pada Pulau Sado-ga-shima, dari tanggal 21-23 Agustus, Kodo drummers akan memukau pecinta music pada festival Earth Celebration.

Pada akhir bulan Juli dan AGustus, pertunjukan kembang api akan memeriahkan langit seluruh Jepang. Di ibukota, perayaan terbesar yaitu di Sumida-gawa Fireworks Festival pada hari Sabtu terakhir di bulan Juli. Di Otsu, danau terbesar di Jepang juga memberikan pertunjukan serupa untuk Biwa-ko Great Fireworks Festival pada tanggal 7 Agustus. Atau pergilah kea rah barat untuk melihat kembang api di Teluk Kanmon yang memisahkan Honshu dan Kyushu pada tanggal 13 Agustus.

Tarian Bon-Odori

Banyak event yang dilaksanakan pada pertengahan bulan Agustus selama O-bon, festival untuk menghormati arwah nenek moyang. Inilah waktu bagi semua orang untuk berlibur: keluarga berkumpul dirumah, mengunjungi pemakaman, menyalakan lampion, dan – yang mungkin paling menarik bagi para turis – pertunjunkan tradisional Bon-odori (Tarian Bon).Bon-Odori adalah tarian yang bersifat kebudayaan, menciptakan serangkaian gerakan tangan yang sederhana dan berulang, hentakan kaki dan tepukan, dan terkadang gabungan dengan kipas atau handuk.

Tempat yang bagus untuk melihat Bon-odori ini pada saat Awa-odori Matsuri di kota Tokushima, dimana setiap sore mulai tanggal 12-15 Agustus, sekelompok penari akan bergerak di jalanan berlomba untuk menang. Jika itu kurang cukup, pergilah ke Gujo-Hachiman di pegunungan bagian utara Nagoya. Tarian selama 32 hari pada pertengahan Juli dan awal September sebagai bagian dari Guji Odori Festival – Empat hari diantaranya orang-orang akan menari hingga subuh. Patisipan diharapkan untuk bisa ikut. Karna lagu awa-odori pun berbunyi : ‘It’s a fool who dances and a fool who watches; if both are fools, why not dance?’ (adalah orang bodoh yang menari dan orang bodoh pula yang menonton; jika dua-duanya pun bodoh, mengapa tidak menari?)

Hidangan Musim Panas

Musim apapun adalah musim yang enak untuk menikmati hidangan Jepang, namun setiap musim tentunya memiliki khasnya sendiri. Salah satu hidangan favorit musim panas yaitu cold-noodle dish dengan mie somen. Pemikiran bahwa mie yang dingin memang tidak menarik bagi setiap orang, namun secara mengejutkan cukup terasa menyegarkan. Mie yang sudah didinginkan disajikan bersama dengan dipping sauce dan side dish seperti timun potong, ham, tomat, telur cacah. Jika menikmati mie dari mangkuk terlihat sangat mudah, cobalah nagashi-somen (flowing noodles) disajikan pada beberapa restaurant dan festival. Untuk menikmatinya, Anda harus menangkap mienya terlebih dahulu (dengan menggunakan sumpit) karena mie akan jatuh melewati pipa bamboo yang telah dipotong bagian atasnya.

Sajian-sajian enak juga bisa ditemukan saat festival musim panas, dimana kebanyakan ditemukan gorengan dan food-on-sticks (skewer atau lebih dikenal dengan tusuk sate). Sebelumnya, ada baiknya untuk mengetahui jenis yaki. Yakitori (daging ayam pada tusuk sate), yaki soba (mie goring), tako-yaki (adonan goring dengan potongan gurita), okonomiyaki (‘pancake’ goring dengan topping gurih), dan ika-yaki (cumi pada tusuk sate) adalah contoh-contoh makanan yang umum ditemukan pada jajanan festival.

Untuk dessert yang menyegarkan, coba cicipi kakigori – gundukan es yang diparut halus dengan sirup manis, terkadang dengan susu kental manis atau dengan kacang-kacangan, buah, dan ice cream. Rasa syrup standard yang digunakan yaitu strawberry dan lemon, untuk green tea, yuzu dan rasa lain bisa terdapat juga.

Beer Garden (Taman Beer)

Mulai akhir May hingga awal September dibuka Japan’s Beer Garden, menarik keramaian setelah kerja, grup party, pelajar, keluarga, dan lain-lain yang menhindari panas dan ingin menikmati sore hari dengan murah meriah. Biasanya bersifat all-you-can-eat-and-drink, dengan bir, barbecue dan makanan buffet. Untuk keseluruhan berkisar antara 3,500 dan 4,000 yen (sekitar $30). Sebaiknya tidak mengharapkan layaknya fine dining.
Banyak beer garden dapat ditemukan pada rooftop di department store atau hotel, atau didalam taman. Di Tokyo, Mori-no Beer Garden merupakan spot yang sangat popular karena berlokasi di taman luar Meiji-jingu (Kuil Meiji). Di Kyoto, Anda bisa makan dan minum di bawah Kyoto Tower, yang berlokasi di atas Kyoto Tower Hotel. Di Oskaa, Hankyu Top Beer Garden (www.hankyu-hotel.com) memiliki tempat yang luas dengan pemandanga kota. Atau dapat juga bertanya ke orang-orang sekitar: dalam bahasa Jepang ‘beer garden’ disebut dengan bi-ya gaa-den.

Pergi ke Daerah Utara Jepang

Dengan cuaca yang sangat gerah, Anda bisa meringankannya dengan mengarah ke Hokkaido. Pulau paling utara Jepang. Musim panas sangat tepat untuk melakukan hiking di prefektur dengan banyak pegunungan ini, dan menjelajahi taman-taman nasional yang terpencil, karena banyak diantaranya yang tidak dapat dikunjungi saat bulan-bulan dengan suhu lebih dingin. Yotei-zan, Rishiri-zan, Daisetsuzan National Park dan Shiretoko National Park adalah beberapa opsi dari sekian banyaknya pilihan.

Musim panas juga merupakan waktu dimana bunga-bunga liar pegunungan bermunculan dan taman bunga di Furano yang sangat indah mulai muncul. Di Farm Tomita, pemandangan warna-warni Bungan mulai dari pink, orange, kuning, ungu dimulai dari pertengahan hingga akhir Juli. Tentunya, Anda juga bisa berjalan-jalan di ibukota Hokkaido, Sapporo dan bersantai. Sapporo Summer Festival dimulai dari akhir Juli hingga pertengahan Agustus dan berpusat di Beer Garden yang dapat menampung 13,000 orang. Festival ini diramaikan dengan tarian tradisional, melihat kunang-kunang, dan kembang api juga.

 

Mendaki Gunung Fuji


Pendakian gunung Fuji secara resmi dimulai dari bulan Juli hingga pertengahan September. Banyak orang yang mendaki diluar tanggalan resmi meskipun pihak berwajib telah memberikan peringatan karena minimnya fasilitas dan perubahan cuaca yang tidak dapat diprediksi. Dengan vending machines yang berada di puncak gunung, free wi-fi selama pendakian, dan ratusan ribu orang pun kelelahan selama berjalan naik dan turun gunug, tempat ini sulit untuk tidak dikunjungi. Untuk menghindari keramaian yang memuncak, hindari saat minggu O-bon dan liburan sekolah, cobalah saat hari biasa (weekdays). Atau diluar itu, bersiaplah menikmati pengalaman Anda.

 

Contact Us

 

Similar airticle

  1. Berwisata ke Jepang pada Musim Dingin

  2. Rekomendasi Tempat Wisata di Shizuoka

  3. Destinasi Wisata di Jepang: Kawagoe

  4. Rekomendasi Tempat Wisata di Toyama

  5. Rekomendasi Tempat Wisata di Kagoshima Jepang

  6. Stasiun Kereta Unik di Shizuoka Jepang